Kamis, 10 Februari 2022

TEMA 7, SUBTEMA 2 Pembelajaran 4

 Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan

Subtema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan
PB : 4
Tujuan Pembelajaran : 
1. siswa mengidentifikasi berbagai peristiwa dalam upaya pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh tanggung jawab
2. siswa dapat mengetahui pola lantai tarian.
 
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia (3.5, 4.5), IPS (3.4,4.4), SBdP (3.3,4.3)
Proses Pembentukan NKRI

1. Pembentukan Kelengkapan Pemerintahan
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama di Gedung Kesenian Jakarta.Sidang dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakilnya.Anggota Sidang PPKI sebanyak 27 orang.

Melalui pembahasan secara musyawarah, sidang mengambil keputusan penting, antara lain sebagai berikut.
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi RI.
2. Memilih presiden dan wakil presiden, Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI.
3. Tugas presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional.PPKI melanjutkan pekerjaannya guna melengkapi berbagai hal yang diperlukan bagi berdirinya negara dengan melaksanakan sidang pada tanggal 19 Agustus 1945. 

Dalam sidang kedua, PPKI menghasilkan keputusan, antara lain sebagai berikut.
1. Menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas presiden dalam pemerintah.
2. Membagi wilayah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi, yaitu Provinsi Sumatra, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, dan Provinsi Kalimantan

2. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
PPKI kembali mengadakan sidang pada tanggal 22 Agustus 1945 yang memiliki agenda pokok tentang rencana pembentukan Komite Nasional dan Badan Keamanan Rakyat.Komite Nasional dibentuk di seluruh Indonesia dan berpusat di Jakarta.Tujuannya sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.

3. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
Dalam rapat Pleno PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945, diputuskan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).BKR ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang merupakan induk organisasi dengan tujuan untuk memelihara keselamatan masyarakat, serta merawat para korban perang.

4. Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Seluruh Daerah di Indonesia
Bentuk pemerintah daerah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 (sebelum diamandemen). Pasal tersebut berbunyi: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar musyawarah dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, berarti daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi. Setiap daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil.
Peristiwa sebelum, saat, dan sesudah Proklamasi juga melahirkan tokoh-tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa dan negara.Dengan jiwa rela berkorban dan pantang menyerah serta gagah berani, mereka berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.Selain tokoh Dwitunggal, yakni Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta, juga kita kenal Amhad Soebarjo.Dia juga sangat berjasa dalam perumusan dan penyusunan naskah Proklamasi.
Ahmad Soebarjo
Ahmad Soebarjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1897.Beliau dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan bersahaja.Peran yang menonjol adalah ketika beliau ikut menjadi Panitia Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.Beliau juga menjadi penengah antara golongan muda dan golongan tua ketika terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan itu muncul ketika akan menentukan waktu pembacaan Proklamasi.


Ahmad Soebarjo juga dikenal sebagai tokoh perumus naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Beliau diperintahkan oleh Ir. Soekarno untuk mengutip kata-kata dari Piagam Jakarta terutama bagian pembukaannya, yaitu “Atas berkat rahmat Allah maka rakyat Indonesia menyatakannya kemerdekaannya”.Kalimat tersebut diminta untuk dijadikan kalimat pembuka naskah Proklamasi.Pada akhirnya, disepakati kalimat pertama pada teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.Kalimat ini berasal dari kutipan alinea ketiga Piagam Jakarta.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.Beberapa unsur kebudayaan Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. Religi/Kepercayaan
Di Indonesia, diakui adanya enam agama resmi, yaitu Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, dan Konghucu. Semuanya dapat mengembangkan sikap tolerensi dan kerukunan.

2. Mata Pencaharian
Keragaman alam di Indonesia menyebabkan mata pencaharian masyarakatnya juga beragam.Sebagian penduduk Indonesia menjadi petani karena memang tanahnya subur.Sementara itu, orang-orang yang tinggal di tepi sungai atau pantai mengandalkan perikanan sebagai mata pencahariannya.Lalu, ada pula yang menjadi pedagang, peternak, pekerja jasa, atau mata pencaharian lainnya.

3. Teknologi dan Peralatan
Teknologi berkaitan dengan kepandaian dan keterampilan orang dalam membuat atau melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup.Teknologi bermula dari bentuk yang sangat sederhana, lalu berkembang terus sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
4. Kesenian
Hampir semua suku bangsa di Indonesia memiliki kesenian yang menjadi ciri khasnya.Kesenian dapat dikelompokan menjadi dua macam.

  • Kesenian yang dapat dinikmati oleh mata, misalnya seni patung, seni ukir, seni lukis, seni rias, seni tari, seni pedalangan (wayang), dan seni olahraga.
  • Kesenian yang dapat dinikmati oleh telinga, misalnya seni musik dan seni sastra. Setiap suku di Indonesia juga memiliki lagu daerah, alat musik, dan berbagai keseniannya sendiri-sendiri
5. Pengetahuan
Berbagai suku bangsa di Indonesia telah memiliki pengetahuan yang tinggi.Pengetahuan itu telah mereka terapkan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan hidup.Pengetahuan itu antara lain tentangalam sekitar, flora fauna, bahanbahan mentah, benda-benda di lingkungan alam, tubuh manusia, sifat dan kelakuan manusia, serta pengetahuannya tentang ruang dan waktu.
6. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan adalah pola hidup yang menjadi kebiasaan dan dianut serta telah menjadi
kebiasaan suatu masyarakat. Ada sistem perkawinan, sistem kekerabatan, dan sistem berperilaku dalam masyarakat.Contohnya, sistem marga pada suku Batak dan sistem trah pada suku Jawa.Kedua contoh ini merupakan sistem kekerabatan suku-suku tersebut.

7. Bahasa
Setiap suku bangsa mempunyai alat komunikasi sendiri-sendiri yang terkadang hanya dimengerti dan dipakai oleh suku itu sendiri.Itulah yang dinamakan dialek. Lalu, bagaimana suku-suku di Indonesia bisa berkomunikasi dengan suku yang lain?
Bentuk Karya Tari Berdasarkan Jumlah Penari
Jumlah penari dalam sebuah tarian berbeda-beda, ada tarian yang dibawakan oleh seorang penari saja dan ada yang dibawakan secara massal.
Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari saja.Contohnya tari Gambyong dari Surakarta.Namun tari tunggal juga dapat ditarikan oleh banyak penari. Beberapa contoh tarian tunggal Nusantara antara lain :
  • Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
  • Tari Gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur
  • Tari Taledhek dari Jawa timur
  • Tari Gambyong dari Jawa tengah
  • Tari Cokek dari Jawa tengah
  • Tari Batek baris dari Sumbawa
  • Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)
  • Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)
  • Tari Leleng dari Kalimantan
  • Tari Hudoq dari Kalimantan
  • Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
Tari Berpasangan
Tari ini ditarikan secara berpasangan oleh dua orang penari, pasangan bisa pria semua, wanita semua, ataupun pria dan wanita. Rangkaian gerak tari jenis berpasangan saling mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya. Beberapa contoh tari berpasangan antara lain :
  • Tari Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur)
  • Tari Remo (Jawa Timur)
  • Tari salipuk (Nganjuk, Jawa Timur)
  • Tari Serampang dua belas (Sumatera Utara)
  • Tari Cokek (Betawi),
  • Tari Jaipong (Jawa Barat),
  • Tari Panji Asmara Bangun (yogyakarta),
  • Tari Oleg Tamulilingan, Tari Sekar Ibing, Tari Cendrawasih, Tari Joged Bumbung, Tari Legong Keraton (Bali),
  • Tari Payung (Sumatra Barat)
Tari Kelompok
Tari kelompok ditarikan oleh lebih dari dua orang penari. Gerak yang dilakukan oleh penari belum tentu sama, sebab setiap penari kadang-kadang mempunyai peran yang berbeda. Posisi penari pada saat menari juga diatur. Penari yang satu dengan yang lainya harus bisa bekerja sama. Contoh tarian kelompok antara lain:Tari Serimpi (Yogyakarta), Tari Datun (Kalimantan Timur), Tari Kecak, Tari Baris Gede, Pendhet (Bali). Tari Saman, Seudati (NAD), Tari Cakalele(Maluku), dan Tari Tor Tor(Sumatera Utara), Tari Poco-Poco(Sulawesi Utara), Tari Sajojo(Papua), Tari Kuda Lumping, Gambyong (Jawa Tengah).

Tugas!
 Latihan LKS Modul Tematik Tema 7 Subtema 2 Halaman 50

Kerjakan bagian 2 tulis soal dan jawabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI AJAR KELAS 5

  Hari : Jumat, 26 Mei 2023, (PENGAYAAN)  Tema 9 : Benda-Benda di Sekitar Kita, Subtema 3 : Manusia dan Benda di Lingkungannya, Pembelajaran...