Jumat, 24 Februari 2023

MATERI AJAR KELAS 5

 Satuan Pendidikan  : SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung 

Kelas / Semester  : V (Lima) / 2

Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita

Sub Tema 1 : Manusia dan Lingkungan

Pembelajaran : 2

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA 


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan menyanyi, siswa mampu mengidentifikasi berbagai tangga nada dengan benar.

Melalui kegiatan pengamatan, siswa mampu menjelaskan terjadinya siklus air dengan baik.

Melalui kegiatan menggali informasi dari sumber bacaan, siswa dapat membuat bagan sederhana untuk menjelaskan siklus air.

Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi urutan peristiwa dalam bacaan dengan benar.

Assalamualaikum semuanya.

Kali ini Bu guru akan menampilkan blogger untuk materi yang akan kita bahas .

Blogger ini Bu guru buat agar ananda dirumah dapat mempelajari kembali dan juga bagi yang tertinggal dapat menyatat atau mempelajari yang kelupaan.

Mari kita mulai!

Pada Pembelajaran 2 Tema 8 Subtema 1 Manusia dan Lingkungan kita akan belajar tentang mengidentifikasi berbagai tangga nada, menjelaskan terjadinya siklus air, membuat membuat bagan sederhana untuk menjelaskan siklus air, dan mengidentifikasi urutan peristiwa dalam bacaan. Kegiatan pertama pada pembelajaran kali ini kita akan menyanyikan sebuah lagu berjudul Air Terjun.

Hari itu Siti dan teman-teman mempelajari lagu baru. Lagu itu berjudul “Air Terjun” ciptaan A.T. Mahmud. Inilah lagu yang dipelajari Siti dan teman-teman.

Ayo Bernyanyi
Pelajarilah lagu “Air Terjun” hingga kamu dapat menyanyikan dengan baik dan benar. Kemudian, nyanyikan bersama teman-temanmu. Jika perlu, gunakan alat musik yang ada di sekitarmu untuk mengiringi. Perhatikan keselarasan suara dan musik (jika kalian menggunakan alat musik).
Not Angka Air Terjun AT Mahmud
  1. Apa judul lagu tersebut? Air Terjun.
  2. Siapa penciptanya? A.T. Mahmud.
  3. Tangga nada apa yang digunakan?Tangga nada do = C.
  4. Apa tanda tempo yang digunakan? Apa artinya? Tanda tempo yang digunakan adalah sedang, artinya lagu dinyanyikan dengan kecepatan seperti orang berjalan santai.
Berikut ini video lagu Air Terjun Karya AT Mahmud:
Lagu yang kamu pelajari bercerita tentang air. Air sangat penting bagi kehidupan di bumi. Setiap hari kita membutuhkan air untuk berbagai keperluan, mulai dari membersihkan diri sampai memasak. Ingatlah kegiatanmu menggunakan air mulai dari bangun pagi hingga saat ini.

Begitu seringnya kita menggunakan air sehari-hari. Dari mana asal air? Bagaimana alam menjaga ketersediaan air?

Ayo Mengamati
Buatlah kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Bersama kelompokmu perhatikan gambar berikut!
Daur Air
1. Ceritakan gambar di atas.
Gambar di atas menceritakan tentang siklus air. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke Bumi.
2. Proses apa sajakah yang terjadi pada gambar tersebut? Coba jelaskan.
Proses yang terjadi pada siklus air antara lain penguapan, pengendapan, dan pengembunan

Ceritakan hasil pengamatan kelompokmu. Lakukan bergantian dengan kelompok lain.

Kamu telah melakukan pengamatan dan menceritakan gambar. Peristiwa yang terjadi pada gambar yang kamu amati itu disebut siklus air. Bacalah bacaan berikut untuk menambah pengetahuanmu.

Ayo Membaca
Siklus Air
Manusia selalu membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan untuk pembangkit listrik. Begitu besarnya kebutuhan manusia akan air. Kita bersyukur, air senantiasa tersedia di bumi. Oleh karena itu, manusia seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan pencipta alam.

Mengapa air selalu tersedia di bumi? Air selalu tersedia di bumi karena air mengalami siklus. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terusmenerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi. Siklus air ini terjadi melalui proses penguapan, pengendapan, dan pengembunan..

Air di laut, sungai, dan danau menguap akibat panas dari sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Uap air dari permukaan bumi naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Ketika suhu udara turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).

Titik-titik air di awan selanjutnya akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur.

Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan yang jatuh ke perairan, misalnya sungai atau danau, akan menambah jumlah air di tempat tersebut. Selanjutnya air sungai akan mengalir ke laut. Namun, sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Proses siklus air pun terulang lagi.

Dari proses siklus air itu dapat disimpulkan bahwa sebenarnya jumlah air di bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.

Sumber: IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ayo Mencoba
Kamu telah membaca teks “Siklus air”. Bersama kelompokmu, gambarlah bagan sederhana karyamu sendiri untuk menjelaskan siklus air. Tambahkan kalimat-kalimat untuk menjelaskan proses siklus air. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru.
Siklus Air
Air sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup di bumi. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Banyak cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan air. Bacalah cerita tentang air berikut.

Ayo Membaca
Semut dan Beruang
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci mungil di pundak.

“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau kucakar kau!” ancam Beri Beruang.

Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air. Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”

Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”

“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!”

Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi semut di lembah!”

Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon oak.

Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.

“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.

Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”

Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?” tanya mereka.

“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.

Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihat seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat ke arah sarang beruang?”

“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”

Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.

Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.

“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.

“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat mencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semut-semut.

“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah hampir tertangkap dia dahulu.”

Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali tidak curiga.

Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan hati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada dirinya,

“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin aku jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air dari mata airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka dengan cakarku seperti ini…”

Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK.

Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya. Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.

Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang. Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.

(Sumber: bobo.kidnesia.com)

Jelaskan peristiwa pada cerita “Semut dan Beruang” dengan bahasamu sendiri. Tulislah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perhatikan penggunaan kata-kata baku. Perhatikan pula penggunaan tanda baca yang benar. Tulislah dalam kotak berikut, lalu bacalah di depan teman-teman dan Bapak/Ibu Guru.

Urutan peristiwa pada cerita “Semut dan Beruang”
  1. Beri si Beruang mengancam semut yang ditemuinya sedang membawa guci untuk mengambil air.
  2. Beri sangat marah karena tidak dihiraukan dan mencoba mencari semut namun tidak ketemu.
  3. Ketika berbaris menuju mata air, para semut melihat guci Semut Hitam tergeletak di jalan.
  4. Para semut mengira Semut Hitam ditangkap oleh Beri Beruang, merekapun berniat membebaskan Semut Hitam.
  5. Kelinci melarang para semut ke mata air, tapi diabaikan dan mereka bergerak ke sarang Beruang.
  6. Di tengah jalan, seekor tupai mengingatkan mereka karena beruang sedang marah tapi diabaikan.
  7. Para semut tiba di sarang beruang dan menggali lubang di depan pohon oak dibantu seekor tikus tanah.
  8. Akibat perangkap tersebut, ketika Beri kembali ke sarangnya di malam hari, ia langsung jatuh ke lubang tersebut.
  9. Para semut hidup damai di sarang mereka dan Semut Hitam kembali karena ternyata ia hanya terpeleset.
Simak Video Cerita Semut dan Beruang berikut ini !
Ayo Renungkan
Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
Hari ini saya belajar tentang: peristiwa atau tindakan dalam bacaan, tangga nada, dan siklus air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI AJAR KELAS 5

  Hari : Jumat, 26 Mei 2023, (PENGAYAAN)  Tema 9 : Benda-Benda di Sekitar Kita, Subtema 3 : Manusia dan Benda di Lingkungannya, Pembelajaran...